Selamat datang di situs blog kami HMD Ilmu Sejarah Unair dan ikuti terus aktifitas kami di http://hmdilmusejarah15.blogspot.com/. Terima Kasih.

Pages

Friday, March 13, 2015

Masalah Absen yang Masih Rancukan Konsen






Surabaya-Historical Pers, Masih dalam kesempatan yang sama di forum silaturahim berjudul FOSIL, beberapa mahasiswa secara antusias mengacungkan jari ketika sesi Tanya jawab dibuka. Tercatat ada lebih dari 7 orang mahasiswa dari berbagai angkatan yang ikut berpartisipasi aktif dan bertanya dalam forum yang dihadiri oleh 6 dosen ini. Salah satu pertanyaan yang masuk pertama adalah rancunya masalah pengabsenan yang masih menuai prahara hingga sering menimbulkan kerancuan konsentrasi sekian banyak mahasiswa.
            Pada forum tertanggal (28/2) ini, setidaknya mahasiswa tahun angkatan 2012 bernama Sunardi membuka diskusi bebas seputar pengabsenan yang dapat diketahui secara umum masih memiliki kendala. Sejauh ini standard yang diterapkan pihak universitas adalah sistem absen yang memakai cara tanda tangan per-mahasiswa, jadi kertas yang berisi nama-nama seluruh mahasiswa aktif dalam kelas akan tercatat dalam lembar absen tersebut dan nantinya akan berjalan oper dari tangan mahasiswa satu ke mahasiswa yang lainnya. Hal ini tentu menantang kendala seperti pemalsuan absen atau lazim disebut mahasiswa dengan kata ‘TA’ atau titip absen.
            Walaupun sudah dirasakan keresahannya oleh pihak dosen ataupun mahasiswa sendiri, praktik TA ini masih saja berlangsung hingga saat ini, oleh karena itu dalam forum bebas FOSIL ini secara transparan bertemulah opini dosen dan mahasiswa yang ikut merasakan resah akan praktik TA.
            “Kembali pada kejujuran ya, kita merasa terjebak dalam satu dilema, bahwa mengabsen mahasiswa satu per satu tentu akan menghabiskan banyak waktu, sedang kadangkala mahasiswa masih menyalahgunakan kepercayaan dosen dan pihak fakultas dengan cara TA seperti ini, kami sebagai pihak dosen mengharapkan kesadaran mahasiswa secara terbuka.” Jawab Eni Sugiarti, M. Hum. selaku dosen pengampu mata kuliah pengantar sejarah Indonesia pada semester satu ini.
            “Kita cari kesepakan yang enak saja antara dosen dengan mahasiswa, seperti kesepakatan pemberian nilai D pada mahasiswa yang terbukti melakukan TA atau membantu temannya TA.” Lanjut dosen yang menyelesaikan studi Strata duanya di Universitas Gadjah Mada ini.
            Dari pembahasan kasus TA yang meresahkan banyak pihak ini dirasa cukup memberi pengarahan pada seluruh elemen civitas akademika khususnya prodi Ilmu Sejarah sendiri, Harapannya, praktik TA sendiri akan semakin minim dan nantinyana akan hilang.

(WH)

2 komentar:

Unknown said...

min, mas Sunardi bukannya angkatan 2012?

Unknown said...

oh y sorry kesalahan penulis ^_^